-->

Kodim Batang dan DP3AP2KB adakan pelayanan MOP dan MOW

Batang -  Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga dipandang perlu dan harus diadakannya program keluarga berencana ( KB ) sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu.


Banyaknya anak-anak terlantar dan masih ditemukannya usia melahirkan dengan jarak yang sangat dekat juga menjadi perhatian pemerintah. Alat kontrasepsi yang saat ini sudah tersedia bermacam-macam. Selain adanya alat kontrasepsi untuk wanita, juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria. Hanya saja yang menjadi masalah saat ini, kurangnya pengetahuan masyarakat akan metode memilih kontrasepsi dengan keuntungan, kerugian, serta efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi tersebut juga sebagai bahan pertimbangan dalam memilih alat kontrasepsi, seperti yang dituturkan oleh Kapten Kav M Purbo S pada saat memantau pelaksanaan KB dengan methode Tubektomi (MOW)  dan Pasektomi (MOP) di Puskesmas Subah.

Alasan tersebut juga diutarakan oleh Susanto 43 tahun warga Amongrogo Kecamatan Limpung yang mengikuti KB MOP dengan alasan kasihan dengan isteri karena sering pusing, sehingga memutuskan untuk mengikuti MOP agar bergantian dalam mengikuti KB.

Terpisah Ibu Jariyah 45 tahun warga Desa Gunungsari Kecamatan Bawang beralasan mengikuti MOW karena mempunyai penyakit kelenjar sehingga tidak disarankan untuk mengikuti metodhe KB lainnya, sehingga memutuskan untuk melakukan KB Tubektomi (MOW).

Hadir dalam acara tersebut Danramil 01/Subah Kapten Kav M Purbo S mewakili Dandim 0736/Batang, Kepala Puskesmas Subah dr.Ida Susilaksmi, Kabid KB DP3AP2KB Batang Dra.Martiningsih MM, dr.Rudi H dari RS Pantiwiloso Semarang, Petugas PLKB dan para Babinsa jajaran Kodim 0736/Batang yang mendampingi para Akseptor.

Pelaksanaan pelayanan KB kali ini diikuti oleh 25 akseptor MOW dan 6 akseptor MOP dari wilayah se Kabupaten Batang. (Pendim0736).

Baca Juga

Simak

Show Disqus Comment Hide Disqus Comment

Disqus Comments