-->

TNI dan Polri Batang Antisipasi Demo Borobudur Magelang

Candi Borobudur selain merupakan Obyek Vital Nasional juga termasuk tempat ibadah penganut agama hindu atau kaum budhis, sehingga tidak diizinkan untuk kegiatan orasi demonstrasi dan kegiatan yang berpotensi untuk memicu terjadinya konflik Sara.



Menyikapi rencana akan adanya aksi solidaritas untuk etnis Rokhingnya di Myanmar jajaran pemerintah daerah di Provinsi Jawa Tengah telah mewadahi dan berinisiatif untuk menggelar aksi do'a bersama dan penggalangan dana sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan agar dapat membantu meringankan dan menghentikan aksi yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine Myanmar seperti yang telah dilakukan oleh Pemkab Batang pada sore hari di Pendopo Kabupaten Batang.



Selain aksi do'a bersama tersebut juga ada sekelompok warga masyarakat yang berencana akan menggelar aksi solidaritas yang akan dipusatkan di Candi Borobudur dengan dalih bahwa pelaku penyiksaan dan pembantaian etnis Rohingnya adalah Tentara Myanmar yang beragama budha.

TNI dan Polri menyikapi rencana tersebut dengan memberlakukan Siaga 1 termasuk di wilayah Kabupaten Batang yang merupakan akses masuk ke Magelang bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah Pantura.


Pada hari Kamis 07/09 selepas Magrib anggota Koramil 03/Gringsing dan Koramil 04/Bawang melaksanakan apel gabungan bersama anggota Polri guna melakukan penyekatan di wilayah perbatasan Batang - Kendal dengan maksud dan tujuan untuk menghambat gerak maju massa yang akan mengikuti aksi.

Seperti yang disampaikan oleh Danramil 03/Gringsing Kapten Inf Sugito dan Danramil 04/Bawang bahwa untuk jalur utama dilaksanakan oleh anggota Koramil 03/Gringsing tepatnya disebelah barat Kali Kuto dan anggota Koramil 04/Bawang di perbatasan jembatan Kali Lampir yang menghubungkan antara Batang - Kendal. Kegiatan tersebut merupakan bentuk dari sinergitas antara TNI dan Polri. (Z4.Pen0736).

Baca Juga

Simak

Show Disqus Comment Hide Disqus Comment

Disqus Comments