Asal Usul Nama Kota Batang: Dari Legenda Ki Bahurekso hingga Mitos Alas Roban

Table of Contents

BATANG – Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa kabupaten yang terletak di Jalur Pantura Jawa Tengah ini dinamakan Batang? Apakah karena banyak batang pohon? Atau ada makna lain yang tersembunyi?

Ternyata, nama "Batang" bukan sekadar sebutan sembarangan. Di baliknya, tersimpan kisah heroik, aroma mistis, dan jejak sejarah perjuangan Kerajaan Mataram Islam yang melegenda. Mari kita telusuri asal-usulnya yang penuh misteri.

Ilustrasi Ki Bahurekso pendiri Kabupaten Batang
Ilustrasi tokoh pendiri Batang (Sumber: kabarbuana)

1. Legenda "Ngembat Watang" (Versi Paling Populer)

Versi yang paling dipercaya masyarakat dan para sesepuh adalah kisah kepahlawanan Ki Ageng Bahurekso (Bupati Batang pertama). Kisah ini bermula pada masa kejayaan Sultan Agung Hanyokrokusumo dari Mataram.

Kala itu, Sultan Agung berambisi menyerang VOC di Batavia. Sebagai persiapan logistik perang, beliau mengutus abdi dalem setianya, Ki Bahurekso, untuk membuka hutan belantara Alas Roban guna dijadikan lahan persawahan nan subur.

Gangguan Raja Siluman

Membuka Alas Roban bukanlah perkara mudah. Para pekerja penebang hutan banyak yang jatuh sakit dan meninggal secara misterius. Konon, mereka diganggu oleh para lelembut (makhluk halus) penghuni hutan yang dipimpin oleh raja siluman bernama Dadungawuk.

Namun, berkat kesaktian Ki Bahurekso, Dadungawuk berhasil ditaklukkan. Raja siluman itu berjanji tidak akan mengganggu lagi, asalkan mendapatkan bagian dari hasil panen nantinya.

Peristiwa Mengangkat Batang Kayu

Masalah belum selesai. Saat Ki Bahurekso membuat bendungan untuk irigasi sawah, air sungai selalu meluap dan gagal mengalir. Setelah ditelusuri, ternyata aliran air terhalang oleh sebuah batang kayu raksasa (dalam Bahasa Jawa disebut Watang) yang melintang di sungai.

Puluhan orang dikerahkan untuk memindahkan kayu tersebut, namun tak ada satu pun yang kuat, bahkan gajah sekalipun. Akhirnya, Ki Bahurekso turun tangan sendiri. Dengan memusatkan kekuatan batin dan doa, beliau berhasil mengangkat batang kayu tersebut dengan mudah.

Peristiwa heroik inilah yang melahirkan nama BATANG.

  • Ngembat: Mengangkat
  • Watang: Batang Kayu
  • Digabung menjadi: Ngembat-WatangBatang.
Pemandangan Alas Roban Batang saat ini

2. Versi Etimologi (Asal Kata)

Selain legenda rakyat, ada juga penafsiran nama Batang dari sisi bahasa:

  • Plataran (Tempat Tinggi): Dalam Kamus Kawi-Indonesia, Batang bisa diartikan sebagai plataran yang dipertinggi. Ini cocok dengan kondisi geografis Batang yang memiliki dataran tinggi di sisi selatan.
  • Bata-An: Ada sejarawan yang menyebut nama Batang sudah dikenal sejak zaman Majapahit. Berasal dari kata "Bata" (Batu) dan "An" (Satu/Pertama), yang merujuk pada sungai penuh batu.

3. Batang Hari Ini: Warisan Sejarah yang Hidup

Kini, Batang telah bertransformasi menjadi kota industri dan wisata yang maju. Namun, semangat Ki Bahurekso tetap hidup. Julukan "Alas Roban" yang dulu menyeramkan kini menjadi salah satu ikon jalur transportasi terpenting di Pulau Jawa.

Makam Ki Ageng Bahurekso pun masih terawat dan sering dikunjungi peziarah, menjadi bukti bahwa sejarah bukan sekadar dongeng pengantar tidur.

Baca Juga: Penasaran dengan wisata sejarah lainnya? Simak artikel kami tentang Misteri Curug Genting dan Sejarah Candi Batang.

Punya versi cerita lain tentang sejarah kotamu? Bagikan di kolom komentar!

Post a Comment