Kisah dari Batang: Pelajar SMA/SMK Tuangkan Imajinasi Lewat Lomba Cerpen
BATANG – Angin segar berembus bagi dunia literasi di Kabupaten Batang. Puluhan pelajar tingkat SMA, SMK, dan MA se-Kabupaten Batang kini memiliki wadah baru untuk menyalurkan imajinasi liar mereka melalui kata-kata.
Komite Sastra di bawah naungan Dewan Kesenian Daerah (DKD) Batang sukses menggelar Lomba Cerpen Pelajar, sebuah inisiatif yang bertujuan tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai kawah candradimuka bagi regenerasi penulis muda di daerah ini.
Panggung Ekspresi Generasi Z
Setelah melalui proses kreatif selama berbulan-bulan, para peserta akhirnya memetik buah kerja keras mereka. Acara puncak penyerahan hadiah yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Batang, Sabtu (27/12/2025), menjadi bukti bahwa minat sastra di kalangan pelajar Batang masih sangat berdenyut.
Bunda Literasi Batang, Faelasufa Faiz Kurniawan, yang hadir menyerahkan trofi, tak dapat menyembunyikan rasa bangganya. Menurutnya, antusiasme yang ditunjukkan para pelajar adalah sinyal positif bagi masa depan literasi daerah.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Jika semangat literasi semakin baik, manfaat positifnya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Batang," ujar Faelasufa.
Daftar Juara Lomba Cerpen Pelajar Batang
Dari puluhan naskah yang masuk, dewan juri menetapkan tiga karya terbaik yang dinilai memiliki kekuatan narasi dan kedalaman makna:
- Juara 1: Kinnar Anezka Rizky (SMAN 1 Batang) – Judul: Sigandu Menyimpan Cerita
- Juara 2: Anisa Fitriyani (SMAN 1 Subah) – Judul: Akasa di Balik Emping yang Bungkam
- Juara 3: Nayyara Fathina Nisa (SMAN 1 Batang) – Judul: Gubuk di Tengah Sawah
Kinnar Anezka Rizky, sang juara pertama, mengaku terkejut sekaligus bahagia atas pencapaiannya. Ia kini mengemban tugas baru dari Bunda Literasi untuk menjadi 'duta' yang menularkan virus membaca dan menulis kepada teman-temannya.
"Pastinya saya akan mulai dari lingkungan terdekat, mengajak teman sekelas untuk membiasakan membaca satu atau dua buku sehari. Literasi di Batang perlu terus dimotivasi," tegas Kinnar penuh semangat.
Tantangan dan Harapan Masa Depan
Dalam sambutannya, Faelasufa menyoroti dominasi peserta putri dalam kompetisi kali ini. Hal ini menjadi catatan khusus bagi Komite Sastra untuk merancang strategi agar pelajar putra lebih berani tampil pada ajang berikutnya.
Ia juga menanggapi santai pergeseran tren membaca dari media konvensional ke digital. "Kita tidak bisa mengelak dari digitalisasi. Keduanya, baik buku fisik maupun digital, memiliki dampak positif masing-masing," jelasnya.
Pesan penting pun dititipkan Faelasufa kepada seluruh peserta. "Apapun profesi kalian nanti—baik dokter, guru, ASN, atau jurnalis—tetaplah menulis. Menulis adalah cara terbaik untuk mengenal diri sendiri dan menjadi pribadi yang lebih baik."
Dukungan Berbagai Pihak
Ketua Dewan Kesenian Daerah Batang, Achmad Suroso, berharap kesuksesan acara ini dapat memicu instansi lain untuk menggelar kegiatan serupa. Kolaborasi lintas sektor dinilai penting untuk menciptakan karya literasi yang edukatif sekaligus menghibur.
Kelancaran acara ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai mitra strategis, termasuk KEK Industropolis Batang, Bhimasena Power Indonesia (BPI), Bank Jateng, Nestle, PDAM, Artasindo, dan Bapera.
Posting Komentar
Terima Kasih Banyak telah meninggalkan komentar