Budaya Tradisional Batang, Edukasikan Wayang Kulit Kepada Pelajar SD
Wayang kulit sebagai seni budaya asli Jawa telah ada sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa hingga akhirnya Islam datang dan menjadikannya sebagai media dakwah. Ada banyak pesan yang disampaikan dalam lakon pertunjukan wayang kulit.
Wayang kulit juga bisa dijadikan media pendidikan moral sekaligus dapat memupuk rasa cinta pada bangsa Indonesia serta merawat identitas bangsa. Dengan ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Batang menggelar pentas wayang kulit untuk pelajar Sekolah Dasar (SD) di Pendapa Kabupaten Batang, Kamis (29/8/2024).
Pentas wayang kulit dengan cerita Lakon Dewa Ruci ini ditonton perwakilan semua siswa SD seluruh Kabupaten Batang.
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, bahwa siswa-siswi SD di Kabupaten Batang menonton pentas wayang kulit sebagai edukasi dan pemahaman generasi penerus tentang kesenian wayang.
“Sehingga, siswa-siswi yang diundang kesini bisa menerima pemahaman kesenian wayang karena pentas seni ini bukan hanya gamelan saja. Tetapi ada cerita dan pelajar dari sebuah wayang tentang sejarah,” jelasnya.
Lani juga menyebutkan, pertunjukan wayang kulit ini menjadi tempat untuk edukasi dengan menyisipkan nilai-nilai dan muatan pendidikan moral melalui lakon yang dimainkan.
“Tontonan wayang kulit yang diberikan oleh pelajar SD dapat menumbuhkan kecintaan anak terhadap warisan leluhur. Pelestarian budaya membutuhkan benteng kuat yang dibangun dari rasa bangga generasi muda,” terangnya.
Jika tidak ada edukasi kesenian lokal anak-anak akan semakin asing oleh budaya tradisional asli Kabupaten Batang.
Lani berharap, kesenian lokal seperti wayang kulit bisa dijadikan muatan lokal yang bisa dimengerti oleh anak-anak Sekolah Dasar. (MC Batang, Jateng/Roza/Sri Rahayu)
Post a Comment
Terima Kasih Banyak telah meninggalkan komentar